Featured Posts

Home Refinance LoanHome Refinance Loan Our homes are our biggest assets. A fruit borne out of many years of hard work, earnings and dreams! But, are you still paying the same higher interest rates on the home loan...

Readmore

An image in a post Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec...

Readmore

Cash-Out Refinance For many, their homes are just not dwellings that protect them against rain, sun, and wind. But they are piggy banks, which can be used to raise some urgent money, even if...

Readmore

Minggu, 06 Juni 2010

saya tahu ini puisi serius

ini adalah ungkapanku... ungkapan, seorang anak muda yang aware terhadap seorang profesor yang sedang bersedih karena kehilangan sesuatu dalam hidupnya...
akulah orang yang mengklaim mengidolakannya, dan setiap idola psti punya masing-masing ekspresi atas tindakan sedihnya..

Sebenarnya ini bukan tentang kepergian mu, bukan anu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi banyak hutang pada akhirnya,
dan di tagih adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk nganjuk, aku sangat setuju itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa bunga renten benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di kamar mandi,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti bayfresh yang tiba-tiba hilang berganti bau kacing calang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam tempel kanggo ongkos di jalan,
pada kesetiaan yang telah kau fotocopy, pada kenangan pahit manis selama kau absen,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau kesangan.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu negeri,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku menjadi gay,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu bikin gule seperti ini.
Selamat jalan,

Kau dari- DU, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan santai,
cahaya mataku, penyejuk emosi jiwaku,

selamat jalan,
calon bidadari cilampeni ….
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar